Setelah sekian lama ditiadakannya program KKN di UNS, akhirnya dibuka kembali pada libur semester genap (6) tahun lalu (2014) dan saya adalah salah satu pesertanya. Peserta angkatan pertama, bersama kedelapan teman-teman dari berbagai jurusan, kami ditempatkan di desa Ngargotirto, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen. Kesan pertama waktu datang ke desa ini, emmmm asri dan berkelok-kelok (jalannya) menurutku. Desanya tidak terlalu pelosok, tapi cukup susah sinyal Ind*s*at (waktu itu, kebetulan saya pakainya kartu itu. hehe). Jalannya sudah bagus (Sepanjang kami melakukan kunjungan diberbagai tempat disana). Warganya ramah-ramah. Lokasinya dekat dengan waduk Kedung Ombo loh..
|
Waduk Kedung Ombo |
Waktu itu, saya beserta rombongan ditawari oleh kepala desa untuk menempati gedung Puskesmas Pembantu (pustu) yang sudah tidak terpakai atau tinggal di tempatnya sekdes sebagai tempat tinggal kami selama kurang lebih 40 hari di sana. Setelah melakukan diskusi kelompok, kami memutuskan untuk menempati pustu sebagai rumah kami selama di sana. Di dalam pustu ada 3 kamar, 2 kamar mandi. jadi, tempat ini sangat-sangat cukup untuk ditempati kami bersembilan yang dua diantaranya berjenis kelamin laki-laki. hehehe
Hari-hari pertama KKN di sana, emmm krik-krik sekali. Jujur, saya beserta kelompok masih bingung memulai kegiatan yang sudah kami rancang sebelumnya. Maklum saja, pendatang baru berasa asingnya. Satu hari, dua hari, ahhh rasanya belum cukup untuk beradaptasi. Untungnya, warga di sana ramah-ramah, welcome dengan kami, sehingga pada akhirnya kami dapat berbaur dengan warga. Selain itu, ada juga lucunya KKN (yang sekarang semakin lucu kalau diingat), itu ketika bingung nentuin tempat tarawih karena banyaknya mushola. Lalu ketika kran mati, dan kami harus menimba, ngangkat air dari sumur ke kamar mandi, saat itu pokoknya kita-kita harus ngirit air, sampe-sampe suatu hari mandinya di tempat warga baik hati yang nawarin kamar mandinya buat dipakai mandi sejenak untuk saya beserta teman (y). Terus, saat masak sendiri yang mana minim bakat masak, ini nih yang bikin salah fokus, tiap hari bukannya ndiskusiin apa gitu, ehhh malah ndiskusiin menu buat buka sama sahur, kadang sampai debat panjang karena bedanya selera, haha disini saya merasa lucu. Kalau inget nyengir deh, pasti. Kemudian, ketiaka kami harus jalan dari mana ke mana karena kurangnya kendaraan, ini nih yang bikin saya akhirnya membawa motor setelah cuti pulang buat lebaran, seneng banget karena dapat terhindar dari bis, mobil, dan sebangsanya (hahaha i love motorcycle very much).
Selebihnya, program kami alhamdulilah lancar dengan adanya dukungan dari warga serta dosen pembantu lapangan (DPL) kami. Beberapa kegiatan yang kami lakukan selama 40 hari disana:
|
Kegiatan Posyandu |
|
(masih) Kegiatan Posyandu |
|
|
|
|
Sosialisasi di sela kegiatan posyandu |
|
Sosialisai di Balai Desa |
|
Kegiatan Menanam Tanaman Obat |
|
Tanaman Obat |
|
TPA dan Bukber |
|
Belajar Bersama |
|
Kumpul Karang Taruna (Membahas Acara 17-an) |
|
Sosialisasi ke SD & SMP |
|
Kerjasama dengan BKKBN (Pengadaan Bak Sampah) |
|
Lomba 17 Agustus (Makan Krupuk) |
|
Lomba 17 Agustus (Tarik Tambang) |
|
yang ini saya lupa namanya, pokoknya main sepak bola pake sarung + sambil joget kalau musikny lagia diputer |
|
Lomba Masukin Paku dalam Botol |
|
Lomba Mewek |
|
Lomba Mencari Koin dalam Tepung |
|
Lomba Volly |
|
Main Layangan ceritane |
|
Lomba Makan Lombok |
#Flashback KKN di Ngargotirti, Sumberlawang, Sragen. Sekarang menjadi desa penuh kenangan yang tak terlupakan. hehehe asik asik :D
keren
BalasHapus